Ditulis oleh: Ayat Hidayat, S.Si., MBA. (Dosen Fakultas Ekonomi Yarsi)
Dalam berbagai penelitian, kita sering melihat tampilan angka-angka statistika. Pertanyaan yang muncul adalah Apa manfaat statistika dalam penelitian apakah setiap penelitian harus menggunakan statistika? Jawabannya adalah bisa iya bisa tidak. Jawaban mantap iya jika kita akan melakukan penelitian secara kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, statistik merupakan metode utama yang digunakan untuk melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian. Ketika seorang peneliti akan menarik kesimpulan umum menjadi lebih luas, maka di saat itu statistik sangat diperlukan. Sebagai contoh, peneliti hanya melakukan penelitian di beberapa provinsi, sementara dia ingin menarik kesimpulan ke seluruh indonesia, maka dalam hal ini statistik sangat diperlukan. Angka statistik sangat berguna dalam melakukan generalisasi terhadap sebuah fenomena. Sebagai contoh, efek suatu obat kadang memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap pasien. Untuk mengambil kesimpulan atas kejadian tersebut maka ukuran statistik dapat menggambarkan dengan baik. Misalnya dari 30 pasien yang menggunakan obat tertentu, 25 diantaranya merasakan efek positif, sisanya tidak. Dengan statistik, peneliti dapat mengetahui berapa persentase efek obat tersebut.
Dalam beberapa penelitian kualitatif, manfaat statistika tidak terlalu terlihat. Kesimpulan dari penelitian lebih banyak mengandalkan kedalaman analisis dari peneliti. Angka statistik dalam suatu peristiwa kadang bukan menjadi pertimbangan utama. Suatu kajian dalam penelitian studi kasus misalnya, penelitian seperti ini kadang peneliti cukup mengkaji kasus-kasus yang ada hubungannya saja dengan topik penelitian. Terlebih pada penelitian kualitatif etnografi, seberapa jauh peneliti dapat menggali nilai atau budaya suatu masyarakat, maka penelitian tersebut dianggap sudah berhasil. Penelitian tersebut tidak berbicara seberapa banyak dan representatif, namun lebih kepada seberapa dalam kajiannya.
Kekurangan penelitian tanpa memanfaatkan angka statistika adalah penelitian tersebut tidak dapat ditarik kepada kesimpulan yang lebih luas. Hasil dari penelitian tersebut terbatas kepada objek penelitian yang dibatasi waktu dan tempat penelitian. Sebuah kesimpulan penelitian dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Namun demikian, penelitian seperti ini pun tetap diperlukan.
Berbeda dengan penelitian kualitatif, pada penelitian kuantitatif manfaat ilmu statistika begitu jelas terlihat. Bahkan tanpa ilmu statistika, sebuah penelitian kuantitatif dianggap kurang valid. Mengapa demikian? karena dalam penelitian kuantitatif, peneliti mengambil sebagian sampel secara random dari jumlah populasi yang sangat banyak. Berdasarkan jumlah sampel yang lebih sedikit tersebut, kesimpulan penelitian di-generalisasi. Ilmu statistika adalah ilmu yang powerful dalam melakukan generalisasi. Inilah yang membedakan ilmu statistika dengan ilmu matematika. Jika peneliti melakukan penelitian terhadap keseluruhan populasi, maka peneliti cukup menghitung secara matematis saja. Namun, jika peneliti hanya mengambil sebagian sampel, maka perlu dilakukan estimasi atas nilai populasi. Ilmu statistik menghitung tingkat ketepatan estimasi berdasarkan distribusi probabilitas dan nilai error.
Prasyarat utama bahwa peneliti dapat mengambil manfaat dari ilmu statistik adalah sampel diambil melalui teknik probability sampling. Ketika sampel diambil melalui proses randomisasi, baik secara simple random, systematic sampling, cluster sampling maupun proportionate sampling, maka unit sampel akan memiliki probabilitas yang sama untuk terambil. Probabilitas dari unit sampling itu akan dibentuk dalam distribusi probabilitas yang mana hasilnya akan dibandingkan dengan norma standar distribusi probabilitas. Melalui nilai distribusi probabilitas inilah, sebuah parameter populasi dapat diestimasi dengan baik.
Prinsip dasarnya adalah dimana ada uncertainty dan berlaku secara random, maka kita dapat mengambil manfaat ilmu statistika dengan baik untuk memprediksi nilai/parameter dari populasinya.