Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena tertentu. Pada penelitian deskriptif, peneliti tidak menguji hipotesis atau membuktikan sesuatu sehingga tidak ada pertanyaan bagaimana/mengapa yang harus dijawab.
Ukuran statistik yang sering digunakan dalam penelitian deskriptif adalah distribusi frekuensi, rata-rata, median, modus, persentase, standar deviasi, range. Untuk data kategorik, ukuran statistik deskriptif yang paling cocok adalah modus, distribusi frekuensi dan range. Sedangkan untuk data yang berskala numerik, ukuran deskriptif yang paling cocok adalah mean, median dan standar deviasi.
Pada penelitian deskriptif, peneliti tidak mendesain sebuah keadaan untuk mengkondisikan subjek penelitian. Peneliti meneliti fenomena apa adanya yang terjadi dan digambarkan melalui ukuran-ukuran statistik di atas. Berbeda halnya dengan penelitian konfirmatori, dimana peneliti mendesain subjek sedemikian rupa dan mengontrol variabel-variabel yang mungkin mengganggu. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari bias dari variabel lain yang tidak diteliti. Sebagai contoh, ketika peneliti meneliti pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar, peneliti perlu mengontrol pengaruh kelompok kelas tertentu karena dimungkinkan prestasi siswa sangat berhubungan dengan kelas tertentu.
Penelitian deskriptif dapat dilakukan secara cross-sectional, dimana penelitian dilakukan sekali waktu. contoh penelitian deskriptif yang bersifat korelasional adalah penelitian mengenai bagaimana perilaku seks remaja di satu kota tertentu pada waktu tertentu. Penelitian deksriptif juga dapat dilakukan secara longitudinal (time series) dimana peneliti meneliti subjek dalam jangka waktu yang panjang. Contoh penelitian deksriptif yang bersifat longitudinal adalah penelitian perilaku seks remaja selama kurun waktu 10 tahun di satu kota tertentu.