Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah sebuah metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam mengenai sebuah subjek. Metode penelitian kualitatif tidak menekankan pada kajian deskripsi sekilas dengan jumlah sampel yang besar seperti pada metode penelitian kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak ada perlakuan atau manipulasi variabel,penelitian kualitatif lebih kepada membiarkan informasi adanya dari subjek atau nara sumber. Peneliti tidak perlu melakukan kontrol terhadap subjek penelitian, misalnya dengan mengontrol usia, pendidikan, dan variabel pengganggu lainnya.

Perbedaan mendasar dari metode penelitian kualitatif dibandingkan dengan penelitian kuantitatif adalah dari pembuktiannya yang bersifat induktif. penelitian dimulai dari fenomena yang kecil yang kemudian dikembangkan menjadi lebih umum.

Metode penelitian kualitatif sering digunakan untuk meneliti hal-hal yang sulit terungkap dengan penelitian kuantitatif seperti nilai yang dianut masyarakat, motivasi terdalam yang membuat konsumen memilih produk tertentu atau alasan-alasan pemilih di suatu daerah dalam memilih calon pemimpin mereka.

Karena tujuan utama dari metode penelitian kualitatif adalah mendapatkan pemahaman melalui pengalaman, maka peneliti sering berinteraksi langsung dengan subjek penelitian. Kemampuan peneliti dalam mengumpulkan data, menggali informasi dan menginterpretasikan hasil, menjadi penentu dalam penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif memiliki metode pengumpulan data yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Dalam metode penelitian kualitatif, metode pengumpulan data yang biasa digunakan diantaranya adalah FGD (Focus Group Discussion), wawancara (interview), observasi dan kajian dokumen.

Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena tertentu. Pada penelitian deskriptif, peneliti tidak menguji hipotesis atau membuktikan sesuatu sehingga tidak ada pertanyaan bagaimana/mengapa yang harus dijawab.

Ukuran statistik yang sering digunakan dalam penelitian deskriptif adalah distribusi frekuensi, rata-rata, median, modus, persentase, standar deviasi, range. Untuk data kategorik, ukuran statistik deskriptif yang paling cocok adalah modus, distribusi frekuensi dan range. Sedangkan untuk data yang berskala numerik, ukuran deskriptif yang paling cocok adalah mean, median dan standar deviasi.

Pada penelitian deskriptif, peneliti tidak mendesain sebuah keadaan untuk mengkondisikan subjek penelitian. Peneliti meneliti fenomena apa adanya yang terjadi dan digambarkan melalui ukuran-ukuran statistik di atas. Berbeda halnya dengan penelitian konfirmatori, dimana peneliti mendesain subjek sedemikian rupa dan mengontrol variabel-variabel yang mungkin mengganggu. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari bias dari variabel lain yang tidak diteliti. Sebagai contoh, ketika peneliti meneliti pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar, peneliti perlu mengontrol pengaruh kelompok kelas tertentu karena dimungkinkan prestasi siswa sangat berhubungan dengan kelas tertentu.

Penelitian deskriptif dapat dilakukan secara cross-sectional, dimana penelitian dilakukan sekali waktu. contoh penelitian deskriptif yang bersifat korelasional adalah penelitian mengenai bagaimana perilaku seks remaja di satu kota tertentu pada waktu tertentu. Penelitian deksriptif juga dapat dilakukan secara longitudinal (time series) dimana peneliti meneliti subjek dalam jangka waktu yang panjang. Contoh penelitian deksriptif yang bersifat longitudinal adalah penelitian perilaku seks remaja selama kurun waktu 10 tahun di satu kota tertentu.